Salah satu amaliyah yang telah diajarkan oleh ulama-ulama kita yaitu sholat dhuha berjamaah. Dengan amaliyah tersebut, kita dapat meningkatkan rasa ukhuwah islamiyah yang dapat menjadi basis kerukunan dan ketentraman warga negara indonesia.
Gambar di atas merupakan dokumentasi setelah pelaksanaan kegiatan sholat dhuha berjamaah. Setelahnya di pagi hari, setelah itu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan sekaligus penyampaian saran dan masukan oleh sesepuh (senior) PAC GP Ansor Sidoarjo.
Hadir dalam kegiatan tersebut yaitu segenap pengurus dan anggota PAC GP Ansor Sidoarjo, Ketua MWC NU Sidoarjo, dan beberapa warga setempat. Saat penyampaian saran dan masukan telah terdokumentasikan dalam gambar di atas. Pembicara pada gambar di atas adalah Bapak M Suryono, S SH, M Pd (Ketua MWC NU Sidoarjo).
Kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi warga nahdlatul ulama dan juga amaliyah yang sangat baik untuk mendoakan keberkahan bagi umat. Kegiatan tersebut bertepatan pada hari Ahad (Minggu), tanggal 21 Februari 2021. Bertempat di Musholla Al-Muttaqin, Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Serangkaian kegiatan sholat dhuha berjamaah di musholla al-muttaqin, desa lebo, kecamatan sidoarjo, berjalan dengan lancar dan penuh kebahagiaan. Kami pengurus PAC GP Ansor Sidoarjo berharap agar kedepannya tetap istiqomah sehingga dapat membawa kemaslahatan bagi umat.
Dokumentasi video dapat dilihat dibawah ini:
Landasan Sholat Dhuha
Adapun Dasar atau Dalil yang menjadi landasan sholat dhuha, berdasarkan sumber NU Online, Shalat Dhuha merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu waktu ketika matahari terbit naik sedikit hingga terasa panas menjelang shalat Dhuhur.
Sebaiknya melakukan shalat Dhuha setelah melewati seperempat siang. Artinya, jika satu hari terdapat 12 jam, terhitung dari pukul 5 pagi – pukul 5 sore maka shalat Dhuha sebaiknya melaksanakan pada seperempat kedua dalam satu hari, atau sekitar pukul sembilan. Sehingga setiap seperempat hari selalu ada shalat. Terhitung dari Shubuh sebagai shalat pertama mengisi waktu paling dini, kemudian shalat dhuha sebagai shalat kedua, yang ketiga adalah shalat Dhuhur dan keempat shalat Ashar. Apabila waktunya dengan formasi demikian, maka dalam sehari, kehidupan seseorang tidak pernah kosong dari shalat.
Keutamaan Sholat Dhuha
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Wasiat Nabi kepada Abu Hurairah radhiyallahu anh:
أوْصاني خَلِيلي – صلى الله عليه وسلم – بِثَلاثٍ: صِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى، وَأنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أنَامَ
Artinya: “Kekasihku Rasulullah SAW. berwasiat kepadaku untuk melaksanakan tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha, shalat witir sebelum tidur. (HR Bukhari)
- Shalat dhuha bisa menjadikan pribadi bersih dari dosa, sehingga memungkinkan Allah subhanahu wa taala mudah mengabulkan doa kita. Rasulullah SAW. bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya: “Barang siapa menjaga shalat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan,” (HR Hakim)
- Allah akan mencukupi Kebutuhannya. Allah bersabda dalam hadits Qudsi:
اِبْنَ آدَمَ ، اِرْكَعْ لِيْ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: “Wahai anak Adam, ruku’lah untukku empat rakaat di permulaan hari (pagi), maka Aku akan mencukupi-Mu di sisa hari-Mu,” (HR Ahmad)
Jumlah rakaat shalat Dhuha minimal dua rakaat, sebaiknya melaksanakan empat rakaat. Adapun yang paling sempurna yaitu enam rakaat, dan yang paling utama adalah ukuran maksimal yaitu delapan rakaat.