Selasa, 17 Juni 2025
PAC GP Ansor Sidoarjo Official Website
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah GP Ansor
    • Struktur Organisasi
    • Visi, Misi, dan Tujuan GP Ansor
    • Sambutan Ketua
    • Departemen & Program Kerja
    • Badan Otonom
      • Satkoryon BANSER Sidoarjo Kota
      • Rijalul Ansor Sidoarjo Kota
  • PAC
  • Ranting
  • Artikel
    • Khazanah Islam & Aswaja
    • Biografi Ulama
    • Sejarah
    • Tutorial
  • Berita
  • Unduh Dokumen
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah GP Ansor
    • Struktur Organisasi
    • Visi, Misi, dan Tujuan GP Ansor
    • Sambutan Ketua
    • Departemen & Program Kerja
    • Badan Otonom
      • Satkoryon BANSER Sidoarjo Kota
      • Rijalul Ansor Sidoarjo Kota
  • PAC
  • Ranting
  • Artikel
    • Khazanah Islam & Aswaja
    • Biografi Ulama
    • Sejarah
    • Tutorial
  • Berita
  • Unduh Dokumen
No Result
View All Result
PAC GP Ansor Sidoarjo Official Website
No Result
View All Result
Home Artikel

KH Abdul Wahab Hasbullah, Biografi dan Jejak Dakwah

ansorsikot by ansorsikot
20 Juni 2021
in Artikel, Biografi Ulama
0
Menilik : Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah
0
SHARES
562
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Menilik : Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah

Salinan dari Wikipedia

Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah (lahir di Jombang, 31 Maret 1888 – meninggal 29 Desember 1971 pada umur 83 tahun) adalah seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Abdul Wahab Hasbullah adalah seorang ulama yang berpandangan modern, beliau memulai dakwahnya dengan mendirikan media massa atau surat kabar, yaitu harian umum “Soeara Nahdlatul Oelama” atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama. Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 7 November 2014.

KH. Abdul Wahab Hasbulloh merupakan bapak Pendiri NU Selain itu juga pernah menjadi Panglima Laskar Mujahidin (Hizbullah) ketika melawan penjajah Jepang. Ia juga tercatat sebagai anggota DPA bersama Ki Hajar Dewantoro. Tahun 1914 mendirikan kursus bernama “Tashwirul Afkar”.

Jejak Perjuangan

Tahun 1916 mendirikan Organisasi Pemuda Islam bernama Nahdlatul Wathan, kemudian pada 1926 menjadi Ketua Tim Komite Hijaz. KH. Abdul Wahab Hasbulloh juga seorang pencetus dasar-dasar kepemimpinan dalam organisasi NU dengan adanya dua badan, Syuriyah dan Tanfidziyah sebagai usaha pemersatu kalangan Tua dengan Muda.

KH. A. Wahab Hasbullah adalah pelopor kebebasan berpikir di kalangan Umat Islam Indonesia, khususnya di lingkungan nahdhiyyin. KH. A. Wahab Hasbullah merupakan seorang ulama besar Indonesia. Ia merupakan seorang ulama yang menekankan pentingnya kebebasan dalam keberagamaan terutama kebebasan berpikir dan berpendapat. Untuk itu kyai Abdul Wahab Hasbullah membentuk kelompok diskusi Tashwirul Afkar (Pergolakan Pemikiran) di Surabaya pada 1914.

Kebebasan Berpikir (Tashwirul Afkar)

Mula-mula kelompok ini mengadakan kegiatan dengan peserta yang terbatas. Tetapi berkat prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat yang diterapkan dan topik-topik yang dibicarakan mempunyai jangkauan kemasyarakatan yang luas, dalam waktu singkat kelompok ini menjadi sangat populer dan menarik perhatian di kalangan pemuda. Banyak tokoh Islam dari berbagai kalangan bertemu dalam forum itu untuk memperdebatkan dan memecahkan permasalahan pelik yang dianggap penting.

Tashwirul Afkar tidak hanya menghimpun kaum ulama pesantren. Ia juga menjadi ajang komunikasi dan forum saling tukar informasi antar tokoh nasional sekaligus jembatan bagi komunikasi antara generasi muda dan generasi tua. Karena sifat rekrutmennya yang lebih mementingkan progresivitas berpikir dan bertindak, maka jelas pula kelompok diskusi ini juga menjadi forum pengkaderan bagi kaum muda yang gandrung pada pemikiran keilmuan dan dunia politik.

Bersamaan dengan itu, dari rumahnya di Kertopaten, Surabaya, Kyai Abdul Wahab Hasbullah bersama KH. Mas Mansur menghimpun sejumlah ulama dalam organisasi Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) yang mendapatkan kedudukan badan hukumnya pada 1916. Dari organisasi inilah Kyai Abdul Wahab Hasbullah mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari ulama pesantren yang kurang-lebih sealiran dengannya. Di antara ulama yang berhimpun itu adalah Kyai Bisri Syansuri (Denanyar Jombang), Kyai Abdul Halim, (Leimunding Cirebon), Kyai Alwi Abdul Aziz, Kyai Ma’shum (Lasem) dan Kyai Cholil (Kasingan Rembang).

Kebebasan Berpikir dan Berpendapat

Kyai Wahab Hasbullah memelopori Kebebasan berpikir dan berpendapat dengan membentuk Tashwirul Afkar yang merupakan warisan terpentingnya kepada kaum muslimin Indonesia. Kyai Wahab telah mencontohkan kepada generasi penerusnya bahwa prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat dapat dijalankan dalam nuansa keberagamaan yang kental.

Prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat tidak akan mengurangi ruh spiritualisme umat beragama dan kadar keimanan seorang muslim. Dengan prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat, kaum muslim justru akan mampu memecahkan problem sosial kemasyarakatan dengan pisau analisis keislaman.

Pernah suatu ketika seseorang mendatangi Kyai Wahab untuk meminta fatwa tentang Qurban yang sebelumnya orang itu datang kepada Kyai Bisri Syansuri. “Bahwa menurut hukum Fiqih berqurban seekor sapi itu pahalanya hanya untuk tujuh orang saja”, terang Kyai Bisri. Akan tetapi Si Fulan yang bertanya tadi berharap anaknya yang masih kecil bisa terakomodir juga. Tentu saja jawaban Kyai Bisri tidak memuaskan baginya, karena anaknya yang kedelapan tidak bisa ikut menikmati pahala Qurban. Kemudian oleh Kyai Wahab mencarikan solusi yang logis bagi Si Fulan tadi. “Untuk anakmu yang kecil tadi belikan seekor kambing untuk dijadikan lompatan ke punggung sapi”, seru kyai Wahab.

Dari sekelumit cerita di atas tadi, kita mengetahui dengan jelas bahwa seni berdakwah di masyarakat itu memerlukan cakrawala pemikiran yang luas dan luwes. Kyai Wahab menggunakan kaidah Ushuliyyah “Maa laa yudraku kulluh, laa yutraku julluh”, Apa yang tidak bisa diharapkan semuanya janganlah ditinggal sama sekali. Di sinilah peranan Ushul Fiqih terasa sangat dominan dari Fiqih sendiri.

 

PAC GP Ansor Sidoarjo

Previous Post

Gus Mus: Manusia Masuk Surga Bukan karena Amal Saja

Next Post

Penyematan Jaket Banser, Ini Ekspresi Ketua MWC NU Sidoarjo

ansorsikot

ansorsikot

PAC GP Ansor Sidoarjo merupakan Organisasi Masyarakat Dinaungi Oleh Gerakan Pemuda Ansor Pusat yang Berkhidmat di Kecamatan (Pimpinan Anak Cabang) Sidoarjo.

Next Post
Terima Jaket Banser, Ini Ekspresi Ketua MWC NU Sidoarjo

Penyematan Jaket Banser, Ini Ekspresi Ketua MWC NU Sidoarjo

Please login to join discussion
PAC GP Ansor Sidoarjo Official Website

PAC GP Ansor Sidoarjo merupakan Organisasi Masyarakat Dinaungi Oleh Gerakan Pemuda Ansor Pusat yang Berkhidmat di Kecamatan (Pimpinan Anak Cabang) Sidoarjo.

Sosial Media

Cari Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Berita
  • Biografi Ulama
  • Khazanah Islam & Aswaja
  • PAC
  • Ranting
  • Sejarah
  • Uncategorized

Berita Terbaru

Kasatkorwil Jatim Resmikan Posko Ramadhan Ansor Sidoarjo Kota

7 Maret 2025
Peringatan Harlah NU, PAC Ansor Sidoarjo Kota Turut Serta Ziarah Muaziz NU

Peringatan Harlah NU, PAC Ansor Sidoarjo Kota Turut Serta Ziarah Muaziz NU

19 Januari 2025

© 2024 PAC GP Ansor Sidoarjo Kota - Dibuat oleh Departemen Organisasi dan Kominfo.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah GP Ansor
    • Struktur Organisasi
    • Visi, Misi, dan Tujuan GP Ansor
    • Sambutan Ketua
    • Departemen & Program Kerja
    • Badan Otonom
      • Satkoryon BANSER Sidoarjo Kota
      • Rijalul Ansor Sidoarjo Kota
  • PAC
  • Ranting
  • Artikel
    • Khazanah Islam & Aswaja
    • Biografi Ulama
    • Sejarah
    • Tutorial
  • Berita
  • Unduh Dokumen

© 2024 PAC GP Ansor Sidoarjo Kota - Dibuat oleh Departemen Organisasi dan Kominfo.