Menulis tidak selamanya memberikan informasi atau tidak sekadar menyampaikan pendapat kepada khalayak, tetapi menulis juga bisa menjadi sebuah seni untuk meyakinkan pembaca dan sekaligus meneguhkan sebuah kreasi dari seni berkata-kata. Menulis juga bisa menjadi media dakwah dan perjuaangan untuk menanamkan nilai-nilai yang luhur kepada sesama ummat manusia. Imam Al-Ghozali Ahli Menulis dan beliau mengajarkan kepada kita bagaimana menulis yang baik dan benar.
Salah satu unsur keindahan dari sebuah tulisan adalah mengedepankan kata-kata yang serupa dengan syair-syair yang menyentuh hati. Relevansi kalimat, argumentasi logis, kesinambungan paragraf, juga merupakan bagian dari unsur seni. Tulisan juga bisa menjadi kepuasan tersendiri bagi si penulis ketika keindahan tulisan sudah d-nikmati. Karena itu di sana pulalah anugerah dan kenikmatan dari tuhan hadir.
Banyak sekali tokoh dunia yang menginspirasi dan memberikan inspirasi tentang tulisan-tulisan dan karya-karya yang d-hasilkan. Salah satunya tokoh dunia dan sekaligus ularma besar itu adalah Imam Al-Ghazali. Beliau Imam Al-Ghozali Ahli Menulis dan d-akui dunia sebagai penulis sekaligus ulama yang hebat. Dengan hasil karya kelilmuannya tersebut ternyata sampai saat ini d-akui tetap relevan untuk menjadi rujukan keilmuan dan inspirasi oleh siapa saja yang menginginkannya.
Saat ini begitu mudah siapapun mempublikasikan hasil karya tulisan yang d-hasilkannya. Akan tetapi jauh dari zaman Imam Al-Ghazali, keterbatasan akan mempublikasikan hasil karya yang d-hasilkan sulit sekali untuk mempublikasikannya. Kepercayaan akan nilai-nilai luhur yang d-hasilkannyalah yang membuat setiap hasil karya Imam Al-Ghazali sampai saat ini tetap langgeng dan relevan. Tetapi justru kemudahan saat inilah yang harus menjadikan kita untuk semangat belajar menulis seperti apa yang sudah di teladankan oleh ulama besar Imam Al-Ghazali.
Motivasi dari Imam Al-Ghazali
Sebuah tulisan dari Imam Al-Ghazali yang selalu terngiang d-benak penulis sekaligus menjadi sebuah motivasi besar bagi kita semua. Motivasi tersebut ialah ”Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Menurut penulis kalimat tersebut bukan hanya sebuah kalimat biasa yang hanya disampaikan oleh beliau Imam Ghazali berkaitan dengan status dan kedudukan, tetapi jauh lebih dari itu Imam Al-Ghazali memberikan motivasi yang lebih jauh dan mendalam untuk mendidik generasi penerus umat untuk melestarikan dan mengarsipkan setiap apa yang dipikirkan kemudian ditulis, supaya generasi-generasi selanjutnya bisa melanjutkan dakwah agama ini lewat tulisan dan disampaikan secara baik dan benar.